Lionel Messi mencetak golnya yang ke-50 untuk Inter Miami saat mereka bangkit dari ketertinggalan untuk mengalahkan Porto dan meraih kemenangan pertama mereka di Piala Dunia Antarklub FIFA.

Porto unggul setelah delapan menit ketika Samu Aghehowa berhasil mengeksekusi penalti di bawah lengan kiper Oscar Ustari.

Tim asuhan Martin Anselmi seharusnya bisa unggul lebih jauh di babak pertama, tetapi tembakan Francesco Moura ditepis di garis gawang dan tendangan Alan Varela membentur tiang gawang.

Telasco Segovia memicu kebangkitan Inter Miami ketika memanfaatkan umpan tarik Marcelo Weigandt ke sudut atas gawang.

Messi kemudian memastikan kemenangan perdana tim MLS di kompetisi tersebut dengan tendangan bebas khasnya yang melewati pagar betis dan tidak dapat dijangkau Claudio Ramos.

Pemain berusia 37 tahun itu melepaskan tendangan melebar dari bola mati beberapa saat sebelumnya, tetapi ketika diberi peluang lain di tengah dan dari tepi D, ia mengeksekusinya dengan sempurna untuk mencetak golnya yang ke-68 dari tendangan bebas langsung.

Apa yang menjadi topik pembicaraan utama?
Keputusan Messi untuk bergabung dengan Inter Miami pada Juli 2023 menimbulkan kritik bahwa ia meninggalkan Eropa terlalu cepat.

Ia baru saja mencetak 21 gol dalam 41 pertandingan untuk Paris St-Germain pada 2022-23 dan pindah ke MLS, di mana tingkat persaingannya tidak seketat lima liga besar Eropa.

Namun, Messi, yang telah mencetak 50 gol dalam 61 penampilan untuk Inter Miami, menunjukkan kepada dunia bahwa ia masih memiliki banyak hal yang tersisa untuk memukau penonton saat menghadapi lawan-lawan kuat Eropa.

Gol keenam Messi dalam kompetisi tersebut berarti ia berada di posisi kedua bersama dalam daftar pencetak gol sepanjang masa Piala Dunia Antarklub – sejajar dengan Gareth Bale dan Karim Benzema – dan hanya kurang satu gol dari pemimpin Cristiano Ronaldo (7).

Siapa yang menonjol dan siapa yang tidak?

Sergio Busquets mungkin hanya kurang sebulan dari ulang tahunnya yang ke-37, tetapi ia tetap menjadi pemain yang sangat berpengaruh di sepertiga tengah.

Pemenang Piala Dunia Antarklub tiga kali itu tampil dominan melawan gelandang yang usianya lebih muda 10 tahun darinya.

Hanya rekan setimnya Benjamin Cremaschi (5) yang melakukan tekel lebih sukses daripada Busquets (3), sementara Fabio Vieira dari Porto (80) adalah satu-satunya pemain yang mencoba lebih dari 74 operannya.

Busquets juga mengakhiri pertandingan dengan rasio operan sukses sebesar 94,5%.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *